Kami mulai mengenalkan computer pada Olin sejak ia berusia 2 tahunan. Pertama2 sih karena ketidak sengajaan, olin suka mengganggu ibunya jika ada yang harus diselesaikan dirumah menggunakan computer / laptop, selanjutnya kami mulai mengajari dia untuk melihat dokumentasi foto – foto kami. Kemudian olin mulai tidak bisa melihat ibu atau ayahnya larut dengan computer. Ia selalu punya permintaan yang berat kami tolak. Mau lihat foto olin, maen games dan belajar menggambar atau mewarnai.
Melihat Olin bermain dengan laptop kerja ayahnya tersebut , terkadang membuat saya cemas, karena laptop tersebut adalah alat kerja sang ayah sebagai seorang programmer di salah satu perusahaan swasta. Tentu saja ada ketakutan file hilang s/d laptop rusak, walapun sang ayah Olin selalu easy going. Dan bilang sudah ada backup di server kantor.
So, untuk mengatasinya…dari pada jadi beban pikiran. Di usia Olin ke 3 (tiga) tahun, tepatnya 3 (tiga) tahun 5 (lima) bulan. Kami dengan sengaja membelikan dia komputer. Murah sih, yang penting fungsional.
Sebelumnya kami tidak pernah mengajari Olin membaca ataupun menulis karena kami ingin di usia balitanya dia lebih banyak bermain. Walaupun kami sudah mengikutkannya di salah satu play group semenjak Olin berusia 2 (dua) tahun. Lebih karena ingin memberikan/ mencarikan ia teman bermain, kebetulan dilingkungan kami teramat jarang anak ke luar rumah untuk bermain. Sehingga praktis kegiatan Olin lebih banyak di dalam rumah, berteman dengan mbahnya, bude (asisten rumah tangga kami), nonton Playhouse (disaluran TV berlangganan) dan beberapa mainan kesayangannya.
Sekarang, Olin menjadikan komputer sebagai permainan baru. Dan Tuhan memberikan potensi luar biasa pada insan ciptaannya. Olin dapat cepat menguasai mouse, dan games computer untuk anak. Walau demikian, kami sangat menyadari Olin masih Balita. Sehingga kami membatasi waktu bermain dengan komputer dan juga senantiasa berusaha menemaninya, tentu saja kami melakukannya dengan bergiliran.
Balita memiliki banyak sekali potensi yang terkadang sangat membuat kami terkaget – kaget senang dan juga takut karena kami tidak ingin lalai dalam mendukung masa – masa “emas” tersebut.
Kami pun masih terus belajar untuk dapat lebih terstruktur dan terencana dalam mengenalkan Olin dengan Komputer, oleh karena itu kami masih berusaha mencari narasumber / sumber bacaan tentang komputer untuk balita. Pasti sangat senang jika ada yang mau sharing dan berbagi pengetahuan dan pengalaman ***OPIE***
Melihat Olin bermain dengan laptop kerja ayahnya tersebut , terkadang membuat saya cemas, karena laptop tersebut adalah alat kerja sang ayah sebagai seorang programmer di salah satu perusahaan swasta. Tentu saja ada ketakutan file hilang s/d laptop rusak, walapun sang ayah Olin selalu easy going. Dan bilang sudah ada backup di server kantor.
So, untuk mengatasinya…dari pada jadi beban pikiran. Di usia Olin ke 3 (tiga) tahun, tepatnya 3 (tiga) tahun 5 (lima) bulan. Kami dengan sengaja membelikan dia komputer. Murah sih, yang penting fungsional.
Sebelumnya kami tidak pernah mengajari Olin membaca ataupun menulis karena kami ingin di usia balitanya dia lebih banyak bermain. Walaupun kami sudah mengikutkannya di salah satu play group semenjak Olin berusia 2 (dua) tahun. Lebih karena ingin memberikan/ mencarikan ia teman bermain, kebetulan dilingkungan kami teramat jarang anak ke luar rumah untuk bermain. Sehingga praktis kegiatan Olin lebih banyak di dalam rumah, berteman dengan mbahnya, bude (asisten rumah tangga kami), nonton Playhouse (disaluran TV berlangganan) dan beberapa mainan kesayangannya.
Sekarang, Olin menjadikan komputer sebagai permainan baru. Dan Tuhan memberikan potensi luar biasa pada insan ciptaannya. Olin dapat cepat menguasai mouse, dan games computer untuk anak. Walau demikian, kami sangat menyadari Olin masih Balita. Sehingga kami membatasi waktu bermain dengan komputer dan juga senantiasa berusaha menemaninya, tentu saja kami melakukannya dengan bergiliran.
Balita memiliki banyak sekali potensi yang terkadang sangat membuat kami terkaget – kaget senang dan juga takut karena kami tidak ingin lalai dalam mendukung masa – masa “emas” tersebut.
Kami pun masih terus belajar untuk dapat lebih terstruktur dan terencana dalam mengenalkan Olin dengan Komputer, oleh karena itu kami masih berusaha mencari narasumber / sumber bacaan tentang komputer untuk balita. Pasti sangat senang jika ada yang mau sharing dan berbagi pengetahuan dan pengalaman ***OPIE***
0 komentar:
Posting Komentar